Karakteristik Batok Kelapa

Pohon kelapa atau sering disebut pohon nyiur biasanya tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai. Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, batok kelapa, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa dan lembaga. Buah kelapa yang sudah tua memiliki bobot sabut (35%), tempurung (12%), endosperm (28%) dan air (25%) (Setyamidjaja, D., 1995). batok kelapa adalah salah satu bahan karbon aktif yang kualitasnya cukup baik dijadikan arang aktif. Bentuk, ukuran dan kualitas batok kelapa merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan arang aktif. Kualitas batok kelapa dan proses pembakaran sangat menentukan rendemen karbon aktif yang dihasilkan.



Karakteristik Batok Kelapa

Secara fisologis, bagian batok kelapa merupakan bagian yang paling keras dibandingkan dengan bagian kelapa lainnya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada batok kelapa tersebut. Berat dan tebal batok kelapa sangat ditentukan oleh jenis tanaman kelapa. Berat tempurung kelapa ini sekitar (15 – 19) % dari berat keseluruhan buah kelapa, sedangkan tebalnya sekitar (3 – 5) mm.

Dari segi kualitas, batok kelapa yang memenuhi syarat untuk dijadikan bahan arang aktif adalah kelapa yang benar-benar tua, keras, masih utuh dan dalam keadaan kering. Untuk membuat arang aktif yang benar-benar berkualitas, tempurung kelapa harus bersih dan terpisah dari sabutnya. Sedangkan untuk mengetahui kualitas yang baik dari arang batok kelapa, pembakarannya menghasilkan arang yang tampak hitam, mengkilap, utuh, keras dan mudah dipatahkan. (Sumber : Mecoho, 2009)

Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi arang aktif yang dapat digunakan oleh berbagai industri pengolahan. Arang aktif dari batok kelapa ini memiliki daya saing yang kuat karena mutunya tinggi dan tergolong sumber daya yang terbarukan. Dengan demikian, tempurung kelapa merupakan limbah perkebunan yang memiliki potensi yang besar dan dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai arang aktif.

Menurut Woodroof, bila batok kelapa dipanaskan pada temperatur yang cukup tinggi tanpa berhubungan dengan udara, akan terjadi rangkaian penguraian dari senyawa-senyawa kompleks yang merupakan komponen utama tempurung. Dan dihasilkan tiga bentuk zat, yaitu: padat, cair dan gas. (arang batok)

Tidak ada komentar